Miris! 9 Anak Jadi 'Tumbal' Peradaban Suku Maya, Alasannya Nggak Masuk Akal?
Kehidupan di masa lalu nyatanya masih menyimpan misteri yang tak terpecahkan sampai sekarang.
Misteri inilah yang masih berusaha para peneliti gali untuk menemukan jawaban dibaliknya.
Serupa seperti penemuan yang satu ini.
Dilansir TribunTravel.com dari laman all-that-is-interesting.com, para peneliti menggali sebuah kota Maya kuno.
Di sana mereka menemukan sembilan anak yang dikubur dengan batu hitam.
Batu hitam yang mereka pegang ini diyakini bangsa Maya mengandung kekuatan supranatural.
Dalam Journal of Field Arkeologi, arkeolog yang menyelidiki reruntuhan sebuah kota kuno di Ceibal, Guatemala mengatakan mereka menemukan kuburan sembilan anak bangsa Maya yang dikorbankan untuk para dewa.
Anak-anak yang menjadi tumbal ini dikuburkan dengan pernak-pernik unik.
Dua dari 9 anak berusia 2-4 tahun, ditemukan bersama pisau panjang obsidian, blok obsidian, dan sejumlah pernak-pernik lainnya yang terkubur bersama mereka.
Dalam situs pemakaman lain, lima korban anak, masing-masing berusia di bawah satu tahun.
Empat dari lima dikuburkan dalam posisi sesuai arah mata angin.
Dalam mitologi Maya, arah mata angin ini sangat penting bagi mereka.
Mereka dikubur dengan menggunakan manik-manik batu giok dan fragmen dari celt Greenstone.
Sementara anak kelima yang dimakamkan di sudut tenggara, tak menggunakan apapun.
Dua anak terakhir yang berhasil ditemukan terkubur dengan empat irisan obsidian yang menunjuk empat arah mata angin, beberapa pernak-pernik, dan dua mangkuk keramik.
Pemimpin tim arkeologi Kazuo Aoyama, dari Ibaraki University di Jepang, mengatakan, “Dalam tradisi batu obsidian dianggap sangat berharga karena menyimpan kekuatan supranatural".
“Obsidian adalah komoditi yang langka di dataran rendah Maya,” katanya, “Dan sangat dihargai karena kemampuannya menghasilkan alat dengan sayatan tajam".
Situs Maya di Ceibal pertama kali dieksplorasi oleh arkeolog pada 1960, di mana mereka menemukan banyak hal tentang peradaban Maya dari artefak ditemukan di sana.
Ceibal adalah sebuah kota kecil yang pernah menjadi peradapan suku Maya.
Di mana berlangsung pada 900 SM sampai abad ke-10.
Pada 2005, Arkeologi Proyek Ceibal-Petexbatun memutuskan untuk membuka kembali situs, sehingga mereka bisa menggunakan teknologi modern seperti pemetaan laser untuk melihat informasi lebih lanjut yang dapat ditemukan dari kota kuno ini.
Teknologi ini memungkinkan para arkeolog untuk menemukan situs-situs pemakaman seperti korban tumbal anak oleh Suku Maya.
Dalam peradaban Maya, pengorbanan anak menjadi hal yang biasa.
Sebab pengorbanan manusia dikaitkan dengan konsep penciptaan dan kelahiran kembali.
Anak-anak biasanya dikorbankan untuk pembangunan kuil baru atau untuk membantu dalam pembaharuan panen.
Alasan ini yang membuat banyak anak yang dikubur untuk menjadi tumbal.
Sumber : http://travel.tribunnews.com
Sumber : http://travel.tribunnews.com
0 Response to "Miris! 9 Anak Jadi 'Tumbal' Peradaban Suku Maya, Alasannya Nggak Masuk Akal?"
Post a Comment