Jangan Coba-Coba! Inilah Gaya Saat Berhubungan Intim yang Diharamkan dalam Agama Islam



Dalam Agama Islam, berhubungan badan dengan pasangan sah diwajibkan sebagai bagian dari nafkah batin. Tapi ketahuilah ada juga beberapa larangan-larangan yang harus dijauhi supaya Anda tetap mendapatkan pahala dan digugurkan dosa-dosa.

Allah SWT telah menetapkan kewajiban dan larangan berhubungan badan yang harus dipatuhi laki-laki atau perempuan. Kalau melanggar berdosa dan risiko lain yang ditanggung.

Dalam masalah hubungan ranjang, Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kebebasan kepada para suami untuk mendatangi istrinya dengan metode apa pun. Sebagaimana yang difirmankan dalam Al Qur’an:



نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ

Artinya: “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS: Al Baqarah: 223).
Ibnu Katsir, sebagaimana disampaikan dalam beberapa hadits, memberi batasan tentang bagaimana seharunya hubungan intim suami istri.

Menurutnya, kata “sekehendakmu” bukan berarti bebas sama sekali, semau-mau mereka, melainkan tetap pada koridor berhubungan pasutri melalui vagina.



فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ) أي: كيف شئْتم مقبلة ومدبرة في صِمام واحد)

Artinya: “Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”.

Maksudnya adalah semau kamu baik dengan cara berhadap-hadapan atau saling memungungi yang penting melalui satu katup (vagina). (Ibn Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, 2000: 305).

Namun, Anda juga wajib tahu, bahwa tidak semua posisi hubungan seksual baik dan sehat. Secara kesehatan terdapat posisi hubungan seks yang dilarang, karena akan menimbulkan bahaya terhadap pasangan suami-istri.

Anal Seks, Gaya Terlarang dalam Islam
Melakukan anal seks dilarang dalam Islam. Bahkan sebagian ulama menyebut perbuatan tersebut sama dengan zina. Lagipula anal seks belum tentu nikmat dipraktikkan karena menyakiti istri.

Seks anal adalah menyetubuhi istri pada duburnya (anus). Kita tahu bersama bahwa anus adalah tempat keluarnya kotoran dan berbagai macam kuman. Apalagi anus tidak menghasilkan cairan sebagaimana pada vagina wanita, sehingga dapat berakibat fatal bagi alat seksual saat berhubungan. Dari sinilah di antara alasan mengapa seks anal seperti ini terlarang.



Dikutip dari Buku Ensiklopedia Hadits Pernikahan Bab 4, Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama yang jadi rujukan dalam Islam bersepakat haramnya menyetubuhi istri pada duburnya baik saat wanita tersebut haid atau suci”.

Ulama Syafi’iyah pun berpendapat, “Tidak halal menyetubuhi seseorang di duburnya begitu pula menyetubuhi hewan seperti itu dalam keadaan apa pun itu. Wallahu a’lam”. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 10: 6). Hadits yang mendasari larangan ini adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَلْعُونٌ مَنْ أَتَى امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا

“Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad 2: 479. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan).

مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-

“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi no. 135, Ibnu Majah no. 639. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Selain itu, larangan dalam Islam juga bukan tanpa alasan. Dikutip dari laman Republika Onlline, menurut dr Boyke, dari segi kesehatan posisi yang dilarang itu tidak berbeda dengan ajaran agama Islam.

“Kita sesuai dengan agama. Jadi, yang dilarang itu posisi seks melalui anus atau anal seks,” katanya kepada ROL saat ditemui di Klinik Pasutri, Tebet, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, kalau dari Agama, posisi yang dilarang itu bisa merujuk pada Alquran, sedangkan dari segi kesehatan karena memang anus itu tidak dipersiapkan untuk hubungan seks, tapi anus dipersiapkan untuk membuang air besar, karena dindingnya tipis dan terdiri dari usus.

“Kalau hubungan seks dipaksakan melalui anus seringkali terjadi pendarahan karena di dalam anus itu banyak sekali pembuluh darah. Orang ambien, bisa pecah dan sebagainya kalau sampai terlalu dalam. Kadang-kadang pendarahannya tidak bisa berhenti dan harus dilakukan operasi besar,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan seorang psikolog seksual, Zoya Amirin bahwa mengenai suami yang melakukan hubungan seksual melalui dubur atau anal seks, dirinya sangat melarang. “Saya menolak hal itu!,” ujarnya.

Kesimpulannya, berhubungan seks bagi suami melalui anus istrinya atau anal seks adalah haram sesuai dalil syara’ di atas. Secara sudut pandang medis, terdapat beberapa hikmah. Diantaranya, anus memang tidak dipersiapkan untuk senggama sehingga tidak terdapat pelumas atau lubrikasi. Hubungan anal bisa memicu wasir, infeksi dan lain sebaginya


Sumber:posciety.com

0 Response to "Jangan Coba-Coba! Inilah Gaya Saat Berhubungan Intim yang Diharamkan dalam Agama Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel