Dalam interaksi kegiatan pembelajaran di kelas, baik pengajar maupun peserta didik mempunyai peranan yang sama pentingnya. Perbedaaannya terletak pada fungsi dan peranannya masing-masing. Pengajar tentunya harus mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan peserta didiknya, yang akan digunakan untuk membelajarkan peserta didik. Untuk itu peranan pengajar dalam kegiatan pembelajaran ialah berusaha secara terus menerus untuk membantu peserta didiik membangun potensi yang dimilikinya. Pengajar harus memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran diperlukan pendekatan tertentu. Pendekatan merupakan sudut pandang atau titik tolak untuk memahami seluruh persoalan alam proses pembelajaran. Sudut pandang menggambarkan cara berfikir dan sikap seorang pengajar dalam menjalankan atau melaksanakan profesinya. Seorang pengajar yang profesional tidak hanya berpikir tentang apa yang akan diajarkan dan bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa yang akan menerima pelajaran, apa makna belajar bagi peserta didik, dan kemampuan apa yang ada pada peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini berimplikasi bahwa seorang pengajar harus mengetahui dan menguasai berbagai strategi pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajarannya. Pengajar harus pandai memilih strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien, serta mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dipilih oleh pengajar dalam proses pembelajaran yang dapat membantu dan memudahkan peserta didik ke arah tercapainya tujuan pengajaran tertentu.
Strategi Pembelajaran Berdasarkan Penekanan Komponen Dalam Program Pengajaran Seperti telah dikemukakan di atas, berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran,terapat tiga macam strategi pengajaran, yaitu (1) strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar, (2) strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan (3) strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pengajaran. 1. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Pengajar Strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar merupakan strategi yang paling tua, disebut juga strategi pembelajaran tradisional. Ada yang berpendapat bahwa mengajar adalah menyampaikan informasi kepada peserta didik. Dalam pengertian demikian, tekanan strategi pembelajaran berada pada pengajar itu sendiri. Pengajar berlaku sebgai sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan. Pengajar harus berusaha mengalihkan pengetahuannya kepada peserta didik dan menyampaikan keterang atau informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Belajar dalam pendekatan ini adalah usaha untuk menerima informasi dari pengajar sehingga dalam aktivitas pembelajaran peserta didik cenderung menjadi pasif. Strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar ini disebut dengan teacher center strategies. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik ceramah, teknik demonstrasi, dan teknik antar disiplin.
2. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Peserta Didik Tujuan mengajar adalah membelajarkan peserta didik. Membelajarkan berarti meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memproses, menemukan, dan menggunakan informasi bagi pengembangan diri peserta didik dalam konteks lingkungannya. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, atau student center strategies, bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Mengajar dalam arti ini adalah usaha untuk menciptakan suasana belajar bagi peserta didik secara optimal. Yang menjadi pusat perhatian adalah peserta didik, menitik beratkan pada usaha meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menemukan,memahami, dan memproses informasi. Peserta didik bukan ojek pendidikan karena sebagai manusia ia adalah subjek dalam modalitas. Dalam proses pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pengajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran peserta didik harus diperlakukan dan memperlakukan dirinya bukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek aktif.dalam proses pembelajaran peserta didik adalah manusia yang menjalani perubahan untuk menjadikan dirinya sebagai seorang individu dan personal yang mempunyai kepribadian dengan kemampuan tertentu. Dengan kata lain, aktualisasi diri (self actualization). Berdasarkan pemahaman tersebut,strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah strategi pembelajaran yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran ini pengajar berperan sebgai fasilitator dan motivator. Pengajar membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya secara utuh sehingga pengajar harus mengenal potensi-potensi yang dimiliki peserta didik untuk dikembangkan. Teknik yang paralel dengan strategi pembelajaran iniadalah tekni inquiri (inquiry), teknik satuan pengajaran (unit teaching), teknik advokasi, teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik penemuan (discovery), teknik eksperimen, teknik kerja lapangan, tenik sosiodrama, teknik non directive, dan teknik penyajian khusus.
3. Strategi Pembelajaran yang berpusat pada Materi Pengajaran Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal. Materi formal adalah pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi di sekolah sedangkan materi informal adalah bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat informal ini dibutuhkan agar pengajaran lebih relevan dan aktual atau berdasarkan situasi nyata. Pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan formal adalah pendidikan yang terarah pada tujuan tertentu. Salah satunya berorientasi pada disiplin ilmu pengetahuan, yang mengantar peserta didik pada penguasaan ilmu pengetahuan atau materi pengajaran. Sehubungan dengan itu, maka strategi pembelajaran diarahkan dan disusun berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan atau materi pengajaran yang menjadi sasarannya. Pada hakikatnya, suatu strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi atau paket pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pengajaran, atau yang disebut dengan material center strategies bertitik tolak pada pendapat yang mengemukakan bahwa belajara adalah usaha untuk memperoleh dan menguasai informasi. Dalam hal ini,strategi pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran. Menurut Gulo (2002) dalam strategi ini perlu diperhatikan dua hal. Pertama, kecenderungan pada dominasi kognitif dimana pendidikan afektif dan keterampilan kurang mendapat perhatian yang memadai dalam kerangka peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Kedua, materi pelajaran yang disampaikan di kelas dan yang dimuat dalam buku teks, akan makin usang dengan makin pesatnya perkembangan dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Materi pelajaran lebih berfungsi sebagai masukan (input) yang akan berbaur dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang disertai arus globalisasi yang berakibat pengajar tidak lagi menjadi sumber informasi. Sekolah tidak mungkin lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, karena banyak media yang dapat digunakamn untuk mendapatkan informasi, seperti melalui media massa dan elektronik. Teknik penyajian yang paralel dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pelajaran adalah tutorial, teknik modular, dan teknik pengajaran terpadu (antardisiplin), teknik secara kasuistik, teknik kerja lapangan, teknik eksperimen, dan teknik demonstrasi.
|
0 Response to "Jenis Strategi Pembelajaran"
Post a Comment