Demi Lihat Gerhana Bulan, Komunitas Ini Rela Pasang Alat Ini, Hasilnya Mengejutkan
Himpunan Astronomi Amatir Semarang (HAAS) memasang tiga teleskop di Simpanglima, Semarang, untuk melihat Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan total pada Rabu (31/1/2018), pukul 20.17 WIB ini.
Dari ke tiga teleskop itu, adapun satu di antaranya memiliki daya tangkap kejauhan yang memuaskan.
Kordinator HAAS, Dwi Lestari mengungkapkan bahwa teleskop yang satu ini merupakan yang tercanggih di antara alat lainnya.
"Namanya Teleskop Refraktor Skywatcher 90eq. Ini teleskop paling canggih sekaligus paling mahal yang kami miliki saat ini. Kalau lihat gerhana paling gampang pakai ini," kata Dwi kepada Tribunjateng.com, Rabu (31/1/2018).
Meskipun alat-alat lainnya tetap berfungsi, teleskop yang satu ini dinilai Dwi lebih mudah untuk menangkap sekaligus merekam fase-fase munculnya Super Blue Blood Moon.
Lewat hasil tangkapan Teleskop Refraktor Skywatcher, terlihat gerhana bulan total tampak jelas berwarna merah pekat layaknya darah.
Hasil tangkap Teleskop Refraktor Skywatcher 90eq saat Tribunjateng.com mencoba alat tersebut, Rabu (31/1/2018). (TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG)
Fenomena gerhana bulan berwarna merah pekat ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
"Coba lihat mas, tampak warna merahnya pekat kan? Ini fenomena yang jarang. Munculnya saja hanya beberapa menit, ya paling sekitar dua menitan," ucapnya sembari memperagakan cara melihat gerhana lewat teleskop ini.
Sumber: Tribunnews.com
Dari ke tiga teleskop itu, adapun satu di antaranya memiliki daya tangkap kejauhan yang memuaskan.
Kordinator HAAS, Dwi Lestari mengungkapkan bahwa teleskop yang satu ini merupakan yang tercanggih di antara alat lainnya.
"Namanya Teleskop Refraktor Skywatcher 90eq. Ini teleskop paling canggih sekaligus paling mahal yang kami miliki saat ini. Kalau lihat gerhana paling gampang pakai ini," kata Dwi kepada Tribunjateng.com, Rabu (31/1/2018).
Meskipun alat-alat lainnya tetap berfungsi, teleskop yang satu ini dinilai Dwi lebih mudah untuk menangkap sekaligus merekam fase-fase munculnya Super Blue Blood Moon.
Lewat hasil tangkapan Teleskop Refraktor Skywatcher, terlihat gerhana bulan total tampak jelas berwarna merah pekat layaknya darah.
Hasil tangkap Teleskop Refraktor Skywatcher 90eq saat Tribunjateng.com mencoba alat tersebut, Rabu (31/1/2018). (TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG)
Fenomena gerhana bulan berwarna merah pekat ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
"Coba lihat mas, tampak warna merahnya pekat kan? Ini fenomena yang jarang. Munculnya saja hanya beberapa menit, ya paling sekitar dua menitan," ucapnya sembari memperagakan cara melihat gerhana lewat teleskop ini.
Sumber: Tribunnews.com
0 Response to "Demi Lihat Gerhana Bulan, Komunitas Ini Rela Pasang Alat Ini, Hasilnya Mengejutkan"
Post a Comment