BI Menurunkan BI Rate
Bank Indonesia memberikan sinyal akan menurunkan kembali suku bunga acuan (BI Rate), pada Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung akhir pecan ini. Ruang untuk penurunan BI Rate masih terbuka kanrena bank sentral melihat tidak adanya tekanan inflasi yang berarti.
Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono mengatakan BI memertimbangkan untuk melanjutkan penurunan suku bunga karena perekonomian masih membutuhkan dukungan kebijakan moneter. Saat ini suku bunga acuan BI berada di posisi 7 persen setelah penurunan BI Rate yang berlanjut akhir tahun lalu. Pada Juni ini, menurutnya, inflasi tahunan (year on year) berada di bawah 4 persen, atau menjadi 3,8 persen.
Hal itu disebabkan basis perhitungan inflasi di bulan Juni 2008 memang tinggi. Dengan begitu pada Juni tahun ini, dengan minimnya tekanan inflasi, maka inflasi tahunan akan turun cukup tajam. Ke depan, BI akan memperhitungkan akan adanya tekanan inflasi dari kenaikan komoditas, terutama harga minya dunia.
Perkembangan perekonomian dunia yang mulai enunjukkan tanda perbaikan, merupakan faktor yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi pada kuartal II. Pertumbuhan ekonomi regional yang dimotori oleh Cina, India dan Korea pada kuartal II menunjukkan tanda-tanda pemulihan, yang juga akan berpengaruh pada perekonimian nasional. Dengan pertumbuhan perekonomian dunia yang membaik, Indonesia berharap mendapatkan tambahan dukungan yang sekarang masihberasal dari konsumsi dalam negeri.
Kendati ditopang oleh faktor membaiknya perekonomian regional, namun secara musiman pertumbuhan ekonomi biasanya akan turun. Pada kuartal I 2009 pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 4 persen.
Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono mengatakan BI memertimbangkan untuk melanjutkan penurunan suku bunga karena perekonomian masih membutuhkan dukungan kebijakan moneter. Saat ini suku bunga acuan BI berada di posisi 7 persen setelah penurunan BI Rate yang berlanjut akhir tahun lalu. Pada Juni ini, menurutnya, inflasi tahunan (year on year) berada di bawah 4 persen, atau menjadi 3,8 persen.
Hal itu disebabkan basis perhitungan inflasi di bulan Juni 2008 memang tinggi. Dengan begitu pada Juni tahun ini, dengan minimnya tekanan inflasi, maka inflasi tahunan akan turun cukup tajam. Ke depan, BI akan memperhitungkan akan adanya tekanan inflasi dari kenaikan komoditas, terutama harga minya dunia.
Perkembangan perekonomian dunia yang mulai enunjukkan tanda perbaikan, merupakan faktor yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi pada kuartal II. Pertumbuhan ekonomi regional yang dimotori oleh Cina, India dan Korea pada kuartal II menunjukkan tanda-tanda pemulihan, yang juga akan berpengaruh pada perekonimian nasional. Dengan pertumbuhan perekonomian dunia yang membaik, Indonesia berharap mendapatkan tambahan dukungan yang sekarang masihberasal dari konsumsi dalam negeri.
Kendati ditopang oleh faktor membaiknya perekonomian regional, namun secara musiman pertumbuhan ekonomi biasanya akan turun. Pada kuartal I 2009 pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 4 persen.
0 Response to "BI Menurunkan BI Rate"
Post a Comment