5 Fakta Kasus Pelajar Tewas Korban Tradisi 'Gladiator' di Sekolah, Terkuak Kondisi Mengejutkan Jasad
Kini polisi telah mengantungi tiga nama yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kematian Hilarius Christian Event Raharjo (15).
Ketiga tersangka tersebut berinisial M, T, dan B.
Diketahui sebelumnya, Hilarius adalah korban tewas akibat tradisi 'bom-boman'.
Bom-boman adalah tradisi yang dilakukan oleh pelajar dua sekolah ternama di Kota Bogor.
Dalam tradisi ini, dua orang pelajar akan berkelahi satu sama lain dan ditonton oleh puluhan pelajar lainnya, layaknya pertunjukkan gladiator.
Kapolresta Bogor, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, polisi kini masih melakukan pengejaran terhadap para tersangka.
"Tiga orang sudah jadi tersangka. Anggota masih mengejar mereka," kata Ulung, Rabu (20/9/2017), dikutip dari Kompas.com.
Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi memeriksa beberapa saksi.
Menurut Ulung, tiga tersangka itu merupakan alumni dan pelajar.
Namun Ulung enggan membuka identitas tersangka.
"Identitasnya belum bisa saya sampaikan," ucapnya.
Kematian Hilarius ini sebenarnya terjadi sekitar setahun yang lalu.
Namun ibunda Hilarius, Maria Agnes saat itu enggan jenazah anaknya diperiksa oleh kepolisian.
Sehingga kasusnya dianggap sudah selesai.
Namun kini Maria ingin kasus itu diungkap kembali dan berharap kebenaran dapat terungkap.
"Sebenarnya kejadiannya akhir Januari 2016, ketika itu saya menolak diautopsi sehingga kasus ini terkesan sudah selesai, walau beberapa pelaku sudah dikeluarkan dari sekolah saya ingin semua yang terlibat juga dihukum," ujar Maria kepada TribunnewsBogor.com, Jumat, (15/9/2017) di kediamannya di Gang Andon, RT 6/ 4, Kelurahan Batutulis, Kota Bogor.
Berikut ini fakta-fakta dari penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian atas kasus Hilarius.
1. Curhat kepada Jokowi
Maria juga sempat curhat kepada Jokowi mengenai permasalahannya tersebut.
Ia menyampaikan unek-uneknya lewat media sosial Facebook.
Maria berharap curhatannya tersebut mendapat respon dari Jokowi dan kasus yang menimpa putranya dapat terungkap.
"Jadi kan katanya kalau tidak autopsi tidak bisa diberikan hukuman. Saya orang awam, makanya saya minta kepada Pak Jokowi untuk memutuskan, karena surat pengakuan dari pelaku dan saksi itu sudah banyak, kenapa harus dilakukan autopsi, anak saya sudah cukup menderita," ucapnya.
2. Makam Hilarius dibongkar
Makam Hilarius akhirnya dibongkar, Selasa (19/9/2017).
Makam yang terletak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cipaku Lama, Bogor Selatan, Kota Bogor, itu dibongkar saat pagi hari.
Pembongkaran dilakukan langsung oleh Tim Dokter Polisi (Dokpol) Polda Jawa Barat.
"Dipimpin langsung oleh dokter ahli forensik Kompol Dr Ihsan, dibantu tiga staf dan Urkes dan rumkit Polresta bogor Kota," kata Paur Humas Polresta Bogor, Ipda Rachmat Gumilar, kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.
3. Isak tangis menyertai keluarga Hilarius saat pembongkaran makam
Saat pembongkaran makam berlangsung, keluarga Hilarius tampak tertunduk khusyuk dalam lantunan doa.
Sesekali, ibunda Hilarius tampak menyeka air mata yang menetes di pipinya.
Melihat kondisi tersebut, satu kerabatnya tampak mendekati dan memeluk Maria, bermaksud menenangkan hati ibu yang anaknya meninggal secara tragis itu.
Setelah doa selesai dibacakan, pihak Kepolisian langsung melakukan pembongkaran.
4. Kondisi jasad masih utuh
Saat pembongkaran, polisi dikejutkan dengan kenyataan bahwa jasad Hilarius ditemukan masih dalam kondisi utuh.
Padahal jasadnya telah satu tahun lebih dikuburkan.
"Kondisi jenazah utuh," ujar Kapolresta Bogor, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, kepada TribunnewsBogor.com.
Menurut dokter spesialis forensik Polda Jabar, Kompol dr Ihsan Wahyudi, jenazah Hilarius mengalami pembusukan yang terhambat.
Hal ini tentunya memudahkan pihaknya untuk melakukan autopsi.
"Ada beberapa bagian tubuh yang masih bagus, mungkin karena kalau Nasrani itu biasanya diberikan formalin," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (19/9/2017), di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cipaku Lama, Bogor Selatan, Kota Bogor.
5. Polisi menemukan jawaban dari penyebab kematian Hilarius
Setelah dibongkar, jenazah akan diautopsi guna mencari tahu apa yang menjadi penyebab dari kematian Hilarius.
"Hasil sementara nanti akan disampaikan oleh tim forensik, tapi yang jelas penyebab kematian sudah ditemukan," jelas Ulung.
Pihak dokter forensik mengungkapkan, terdapat beberapa kelainan pada bagian organ dalam jenazah korban.
Namun pihak forensik enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kelainan tersebut.
Sumber : http://jatim.tribunnews.com
0 Response to "5 Fakta Kasus Pelajar Tewas Korban Tradisi 'Gladiator' di Sekolah, Terkuak Kondisi Mengejutkan Jasad"
Post a Comment