Ayat dalam al quran tentang kompetensi dalam kebaikan dan menyantuni kaum duafa: oleh Nurmania



Ayat dalam al quran tentang kompetensi dlm kebaikan dan menyantuni kaum duafa
     A.          Memahami ayat-ayat Al Quran tentang kompetisi dalam kebaikan
Baik dan buruk adalah sifat yang berlawaan dan tidak pernah akan bertemu, membiasakan berbuat baik sekalipun hanya kecil ternyata tidak mudah. Sebaliknya perbuatan yang jauh dari tuntunan dan syar`i ternyata tanpa diajarkan meluncur dengan cepat bagaikan salju yang runtuh dalam waktu sekejab.


Berkompetisi dalam berbuat baik harus secara menyeluruh dan mengikut sertakan semua pihak. Sekolah, orangtua, masyarakat, dunia penerbitan dan komunikasi terlebih dunia hiburan yang banyak muncul dilingkungan keluarga melalui media elektronik harus ikut pula menunjang agar setiap manusia terpanggil untuk senantiasa melakukan kebaikan.
Berfastabiqul khoirot hendaknya menjadi motivasi dan motto setiap manusia, sehingga dari setiap pribadi manusia akan muncul aktivitas yang bermuara kebaikan dan diharapkan akan tercipta masyarakat yang mempunyai pola hidup berbuat baik.
1.            Surat Al Baqarah ayat 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Arti perkata :
Lafal
Arti
Lafal
Arti
وَلِكُلٍّ  
Dan bagi tiap tiap umat
تَكُونُوا
Kalian berada
وِجْهَةٌ
Kiblat, syariat, dan jalan yang ditempuh
يَأْتِ
(Pasti) akan mengumpul
هُوَ مُوَلِّيهَا
(yang)) ia menghadap kepadanya
بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا
Allah SWT. Terhadap kalian semua (pada hari kiamat)
فَاسْتَبِقُوا       
Maka berlomba lombalah kamu           
إِنَّ اللَّهَ ٌ
Sesungguhnya Alah SWT
الْخَيْرَاتِ
(dalam membuat) kebaikan
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
Atas segala sesuatu
أَيْنَمَا
Di mana saja
قَدِيرٌ
Maha kuasa

Identifikasi Tajwid:
Idgam bigunnah, yaitu huruf tanwin bertemu wau dalam bacaan  وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ
Izhar halqi, yaitu huruf tanwin bertemu ha dalam bacaan  وِجْهَةٌ هُوَ
Mad Tabi`i, yaitu sebelum huruf ya bersukun hurufnya berharakat kasrah dalam bacaan  مُوَلِّيهَا
Ikfa, yaitu huruf bertanwin bertemu huruf qaf dalam bacaan  جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ
Mad arid lisukun, yaitu mad yang ada sebelum tanda berhenti/waqaf pada bacaan  قَدِيرٌ
Kandungan Surat Al-Baqarah 148
Tiap tiap umat ada kiblatnya masing masing yang dijadikan arah untuk ibadah pada zamanya. Umat Islam menghadapkan wajahnya dalam beribadah menuju ke arah Masjidil Haram yang di dalamnya ada bangunan Kakbah. Umat nabi Ibrahim dan Ismail juga menghadap ke arah Kakbah sedangkan umat Bani Izrail dan umat Nasrani menghadap ke arah Baitul Maqdis. Allah swt memberikan ketentuan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepadaNya dengan menunjukkan rah kiblat yang sudah di tentukan. Manusia yang taat dan patuh terhadap apa yang diperintahkan Allah tentu akan melaksanakan dengan penuh taqwa,  sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat sendiri sesuai dengan keinginanya.
Allah swt akan dapat menilai dan melihat hamba hambanya yang patuh dan taat, dapat pula melihat hambanya yang melanggar serta meninggalkan perintahnya. Manusia yang senantiasa berbuat baik dan taat pastilah Allah akan membalasanya dengan pahala berupa Syurga, Sedangkan manusia yang lalai dan meninggalkan perintah Allah maka tempatnya adalah di Neraka yang apinya senantiasa menyala nyala. Hari kiamat sebagi hari pembalasan akan menjadi suatu masa bahwa setiap perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawabanya. Perbuatan baik sekecil appun pasti akan mendapat balasanya demikian juga perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun juga akan mendapat balasan yang sangat adil dan setimpal. Tak ada satupun manusia di hari kiamat yang akan dapat meloloskan diri dari pengadilan Allah swt. Kehidupan di akhirat hakekatnya adalah kehidupan hakiki dan merupakan kehidupan yang sebenarnya,oleh karena itu kehidupan yang sebentar di dunia ini hendaklah benar benar digunakan dengan sebaik baiknya untuk di isi dengan amal perbuatan yang baik. Kebahagiaan manusia di akhirat sesungguhnya ditentukan oleh kebahagiaan di dunia ini dengan satu syarat senantiasa melakukan dan melaksanakan syariat Allah dengan sebaik baiknya.
Allah swt sudah memberikan gambaran dan peringatan agar manusia berhati hati dalam hidup ini sebagaimana banyak tertuang dalam firman Allah yang berisi agar manusia berbuat baik, karena setiap perbuatan akan kembali kepada manusia itu sendiri. Seperti disebutkan dalam Al quran surat, Al-baqarah ayat; 25,58,83,195, Al-Maidah : 13, Al-An`am : 84, Al-A`raf : 56, Yunus: 26, dan Surat Yunus : 7 Selain firman Allah tersbut masih banyak surat dalam Al quran yang memerintahkan untuk berbuat baik. Maka dengan niat penuh keikhlasan hendaklah kita awali dan perbaharui hidup ini dengan niat untuk senantiasa melakukan amal amal perbuatan yang baik.
2.            Q. S Al-Fatir Ayat 32
a.       Ayat dan terjemahannya
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
b.      Mufradat
Lafal
Arti
Lafal
 Arti
ثُمَّ
Kemudian
لِنَفْسِهِ
Diri mereka sendiri
أَوْرَثْنَا
Kami wariskan
مُقْتَصِدٌ
Ada yang pertengahan

الْكِتَابَ
Kitab itu
سَابِقٌ
Yang lebih dulu

الَّذِينَ
Yang  
بِالْخَيْرَاتِ
Berbuat kebaikan

اصْطَفَيْنَا
Kami pilih
بِإِذْنِ اللَّهِ
Dengan izin Allah

مِنْ عِبَادِنَا
Diantara hamba hamba kami
ذَلِكَ
Yang demikian itu adalah

فَمِنْهُمْ
Lalu diantara mereka
هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
Karunia yang amat besar

ظَالِمٌ
Menganiaya    


c.       Identifikasi Tajwid
Mim musyadah atau mim bertasydid pada bacaan  ثُمَّ
Izhar yaitu huruf nun bersukun bertemu huruf `ain pada bacaan  مِنْ عِبَادِنَا
idgam bilagunnah  yaitu huruf tanwin bertemu huruf lam pada bacaan  ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ
idgam mimi yaitu huruf mim bersukun bertemu huruf mim pada bacaan  وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ
izhar syafawi yaitu huru mim bersukun bertemu huruf sin pada bacaan  وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
iqlab yaitu tanwin bertemu huruf ba pada bacaan  سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ
d.      Isi Kandungan
         Berdasarkan surat dan ayat di atas Ibnu Taimiyyah membagi manusia kedalam tiga derajat kedudukan manusia :
         Golongan Dholimun Linafsih, ialah golongan yang selalu mendholimi dan menganiaya diri sendiri. Mereka merupakan golongan yang durhaka kepada Allah SWT, dengan meninggalkan perintaNya dan mengerjakan Larangan laranganNya.
         Golongan Mukhtasid, ialah golongan dari kelompok manusia yang derajatnya berada pada pertengahan, bersifat cermat dan senantiasa berhati hati dengan melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan laranganNya.
         Golongan Sabiqun Bil Khairat, ialah golongan dari manusia yang senantiasa aktif dalam melakukan kebaikan. Golongan ini memiliki ruhiyyah yangtinggi dengan senantiasa melaksanakan yang wajib dan mengerjakan amalan amalan yang sunat. Hidupnya istiqomah dan menjauhi dari perkara perkara yang syubhat dan ragu ragu dalam kehidupan sehari hari.
         Allah swt mewariskan kitab ( Al Quran ) kepada hamba hambanya yang terpilih untuk diamalkan dan dikerjakan apa yang diperintahkan dan dilarang dalam kitab tersebut. Dalam kenyataanya manusia memiliki berbagai ragam bentuk aktifitas untuk menerima dan mewarisi kitab yang telah Allah wariskan. Ada diantara mereka menanggapi kitab Allah dengan sungguh sungguh dan mengerjakanya dengan amal amal perbuatan baik karena mendapatkan ridho dan izin Allah, adapula yang menerima dengan seenaknya tanpa mau mengerjakan apalagi mentaati isi dan ajaran kitab Allah tersebut sehingga apa yang dilakukanya sesungguhnya seperti menganiaya diri sendiri. Karena manusia yang tidak mau beramal baik sesuai dengan kitab Allah sesungguhnya amal perbuatan itu akan kembali pada dirinya sendiri. Dan yang lebih banyak manusia itu ada di pertengahan yang terkadang taat namun dilain waktu manusia itu melanggar.
         Kitab Allah ( Al-Quran ) merupakan satu pedoman hidup manusia baik untuk kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan hidup di akhirat. Agar manusia mampu meraih kedua hal tersebut maka manusia dituntut untuk mampu memahami, membaca, dan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitab Allah tersebut. Orang Islam mempunyai kewajiban untuk mampu dan dapat membaca Al-quran dengan baik dan benar, memahami arti dan maknanya, serta mengamalkan apa yang ada didalamnya.
         Sayid Sabiq dalam kitabnya telah membagi akhlak manusia kedalam tiga tingkatan :
1.            Nafsu Amarah, ialah nafsu manusia yang tingkatanya paling rendah dan sangat hina karena senantiasa mengutamakan desakan dan bisikan hawa nafsu yang merupakan godaan syaitan.
2.            Nafsu Lawwammah, ialah nafsu yang senantiasa menjaga amal manusia untuk berbuat salih dan berhati hati serta instropeksi terhadap kesalahan kesalahan apabila terperosok kedalam kemungkaran.
3.            Nafsu Muthmainah, ialah akhlak manusia yang paling tinggi derajatnya karena memiliki ruhani dan jiwa yang tenang, suci, dalam keadaan selalu melakukan kebaikan kebaikan dan beramal shalih.
B.           Memahami ayat-ayat Al Quran tentang Anjuran Menyantuni Kaum Duafa
Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat.
Pengertian Kaum Dhuafa
·         Dari segi ekonomi : adalah mereka yang fakir dan miskin (tertekan keadaan) bukan malas.
·         Dari segi Fisik : adalah mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas).
·         Dari segi Otak : adalah mereka yang kurang cerdas (bukan karena malas)
·         Dari segi Sikap : adalah mereka yang terbelakanag (bukan karena malas)
1.            Q.S Al-Isra’ Ayat 26-27
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: ”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
a.             Kandungan surat al Isra’ ayat 26-26
         Hak merupakan suatu yang harus diterima oleh seseorang.sesuatu tersebut bisa berupa materi atau non materi.misal kaum kerabat berhak memperoleh kasih sayang, rasa hormat, dan memperoleh pertolongan baik materi maupun non materi bila di perlukan.
         Pemberian bantuan berupa harta benda kepada kaum kerabat,para fakirmiskin (kaum duafa) dan orang-orang dalam perjalanan, berupa sedekah atau berderma di jalannya, yang isyaallah tentu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Allah SWT berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah adalah serupa dengan sebutir benih yang membutuhkan tujuan butir pada tiap-tiap butir seratus biji.Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki dan alah maha luas (karunianya)lagi maha mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah 261).
         Setiap muslim/muslimah dilarang besikap boros dalam hidupnya,sebaiknya ia di suruh untuk hidup sederhana.




 

0 Response to "Ayat dalam al quran tentang kompetensi dalam kebaikan dan menyantuni kaum duafa: oleh Nurmania "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel